Lembang - BRMP Jawa Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait upaya percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi bulan Mei di Jawa Barat dan persiapan kegiatan Optimalisasi Lahan (OPLAH). Rakor yang dilaksanakan pada hari ini, Senin (5/5/2025), dihadiri oleh seluruh Penanggung Jawab (PJ) dan Koordinator Wilayah (Korwil) BRMP Jawa Barat.

 

Fokus utama dalam rakor ini adalah mengidentifikasi dan mengatasi berbagai kendala yang menyebabkan lambatnya peningkatan LTT bulan Mei di berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat dan persiapan kegiatan OPLAH non rawa Kabupaten Subang. Kepala BRMP Jawa Barat, Dr. Rustan Massinai dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi yang efektif antara BRMP, Dinas Pertanian setempat, serta Koordinator Penyuluh Pertanian (Koorluh).

 

"Kita perlu bergerak cepat dan terstruktur untuk mencapai target LTT bulan Mei yang telah ditetapkan dan target OPLAH non rawa," tegas Kepala BRMP Jawa Barat.

Sebagai tindak lanjut dari rakor ini, disepakati pembagian tim PJ dan Korwil BRMP Jawa Barat menjadi empat tahap untuk turun langsung ke lapangan. Langkah ini bertujuan untuk melakukan koordinasi intensif dengan pihak dinas pertanian dan Koorluh di wilayah tanggung jawab masing-masing.

 

Setiap tim PJ dan Korwil diharapkan dapat menggali informasi secara mendalam mengenai permasalahan spesifik yang dihadapi petani dan petugas di lapangan terkait lambatnya peningkatan LTT padi bulan Mei dan persiapan kegiatan OPLAH non rawa Kabupaten Subang.

 

"Dengan terjun langsung ke lapangan, para PJ dan Korwil akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai akar permasalahan dan bagaimana persiapan untuk pembentukan Brigade Pangan (BP) untuk kegiatan OPLAH non rawa,” ungkapnya.

 

Diharapkan, melalui kegiatan koordinasi lapangan ini, BRMP Jawa Barat dapat memperoleh data dan informasi yang akurat untuk dapat dirumuskan solusi yang efektif dalam mempercepat dan meningkatkan LTT padi di wilayah Jawa Barat dan kegiatan OPLAH non rawa di Subang dapat segera berjalan, sehingga target swasembada pangan dapat segera terwujud.